10 Mei 2009

Imaji Hampa…










Imaji Hampa…

Hari hari yg terhitung maju,memuakan alam matematisku.Tak terusik pula oleh hitungan musim yg kian berlalu menjadi pergantian yg membosankan,dan monoton.

Saat aku berjalan penuh harapan, dan kian memudar karena tingkah bodohku meluapkan ego dan emosi. Saat itu pula ku sesali kejadian kejadian yg masih terasah oleh nalar yg baik.

Tak terasa pula air mata ku jatuh tercecer, tak membeku karena angin dingin di malam hari. Dan semakin fikirku merenungi kemelut hidup yg kian membuat kepalaku berputar hebat bagaikan komedi putar.

Lelah ku tak terkalahkan oleh apapun juga,karena ku sadari kini ku hanyalah sampah. ‘Sang Pecundang’ itulah nama ku sekarang,yang kian memanggil menggerayangi kupingku.

Mataku pun berputar mengitari sudut mata yg basah dan perih. Kala terpejam, kau lah yg pertama tersentuh oleh imaji. Dan kala terbelalak mata, kau lah yg ku saksikan erat ada di hadapan.

Entah berapa lama lagi akan ku lupakan dia, menyingkirkan malam malam ku dengan mimpi mimpi yg menggotongnya ke pintu alami tak sadarku?

Imaji ini yg tertuju padamu, tak bertuan seperti dahulu. Karena kesendirian ku ini perlahan mulai membunuhku, dalam hening dan hampa…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Post Your Coment's Below!!!